Pengetahuan tentang konduktivitas termal dari berbagai tingkatan stainless steel membantu menentukan bahan yang tepat untuk aplikasi yang tepat. Konduktivitas termal adalah kemampuan yang dimiliki suatu bahan untuk melakukan panas dan biasanya diberikan dalam watt per meter-kelvin (W/M · K). Baja tahan karat diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis sesuai dengan struktur mikro mereka; Masing -masing memiliki sifat termal yang bervariasi.

Baja tahan karat austenitic

Nilai Umum: 304, 316
Konduktivitas Termal: Sekitar 16.2 W/M · K pada 20 ° C
Karakteristik: Baja ini memiliki konduktivitas termal yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis baja tahan karat lainnya, terutama karena kandungan nikel yang lebih tinggi. Mereka terkenal untuk resistensi korosi yang tinggi dan sebagian besar diterapkan dalam proses di mana kedua resistensi korosi dan formabilitas diperlukan.

Baja tahan karat feritik

Nilai Umum: 430, 409
Konduktivitas Termal: Sekitar 23.9 - 25.0 W/M · K
Karakteristik: Baja feritik memiliki konduktivitas termal yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai austenitik. Mereka memiliki aplikasi dalam knalpot otomotif dan peralatan karena konduktivitas termal yang baik dan resistensi korosi sedang. Mereka magnetis.

Baja tahan karat martensit

Nilai Umum: 410, 420
Konduktivitas Termal: Sekitar 24,9 W/M · K
Karakteristik: Baja martensit menunjukkan nilai kekuatan dan kekerasan yang tinggi. Ini memiliki konduktivitas termal yang baik, yang sebanding dengan baja feritik. Semua fitur ini bergabung untuk membentuk aplikasi utama untuk peralatan makan, instrumen bedah, dan bilah turbin.

Baja Tahan Karat Dupleks

Nilai Umum: 2205, 2507
Konduktivitas Termal: Sekitar 19.0 W/M · K
Karakteristik: Baja dupleks adalah kombinasi dari beberapa karakteristik baja stainless austenitik dan feritik. Mereka memiliki konduktivitas termal yang sedang, kekuatan tinggi, dan ketahanan yang sangat baik terhadap retak korosi stres. Mereka menemukan aplikasi luas dalam pemrosesan kimia, industri minyak, dan gas, dan di lingkungan laut.

Perbandingan dengan logam lain: Perhatikan bahwa baja tahan karat umumnya memiliki konduktivitas termal yang lebih rendah daripada logam lain, misalnya, aluminium atau tembaga. Misalnya, nilai untuk aluminium adalah sekitar 205 W/m · K, dan untuk tembaga, sekitar 385 W/m · K; Oleh karena itu, bahan -bahan ini akan lebih berlaku dalam situasi di mana disipasi panas yang baik diperlukan.


Implikasi Praktis: Baja tahan karat yang paling umum digunakan memiliki konduktivitas termal yang lebih rendah daripada banyak logam, termasuk aluminium atau tembaga, dan karenanya kurang efektif dalam melakukan panas. Namun, ini menjadi keuntungan ketika retensi panas adalah penting, seperti dalam kasus peralatan masak atau penghalang termal dalam isolasi. Dalam aplikasi di mana panas harus dilepaskan dengan cepat, maka bahan dengan konduktivitas termal yang lebih tinggi akan lebih cocok.

Pengetahuan tentang konduktivitas termal dari berbagai tingkatan stainless steel membantu membuat keputusan yang tepat tentang pemilihan material, memastikan kinerja optimal dalam berbagai aplikasi.

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang diperlukan ditandai *